Media cetak dalam kalimat sederhana bisa dikatakan sebagai wadah yang memberikan informasi kepada khalayak masyarakat dalam bentuk tulisan. Bisa berbentuk Koran, Tabloid, maupun Majalah. Untuk jenis Koran yang terbit harian ; dalam sajiannya mereka lebih mengedepankan pada sebuah berita yang bersifat aktual yang terjadi setiap hari – baik itu  informasi yang bersifat Nasional maupun Internasional. Karena itu, dalam pengerjaannya jenis media massa Koran sangat membutuhkan sumber daya manusia yang banyak dan mobile alias cekatan.

Bila dicermati dari sisi alur bisnis media cetak ; dalam konsep pemasarannya tak beda jauh dengan produk non cetakan, yang mana tetap beracuan pada 5 P, yakni Product, Price, Promotion, Placement, and, People. Dari sisi Product ; sebuah media cetak harus mampu didukung sumber daya manusia yang betul-betul berkualitas. Dalam konteks ini, produk media cetak yang ditawarkan ke pasar harus bisa menyajikan tulisan yang enak dibaca, memiliki design lay out  yang menarik, dan yang paling utama yaitu mengandung asas manfaat bagi khalayak pembacanya. Oleh sebab itu kualitas wartawan yang dimiliki pun bukan sekedar orang yang memiliki kepandaian bertanya, tapi lebih pada kemampuan menguasai materi dari apa yang akan ditanyakan ke narasumber. Sebab, semuanya memiliki korelasi terhadap apa yang akan ditulis / diinformasikan kepada pembaca.

Sejauh ini yang patut disayangkan, kadang masih ada wartawan yang kurang memahami apa yang dijelaskan narasumbernya. Padahal kondisi tersebut bisa menghadirkan gap antara apa yang dimaksudkan narasumber dengan hasil tulisan yang disajikan ke pembaca. Sebab itu, setiap media cetak biasanya memiliki redaktur pelaksana dan pemimpin redaksi yang senantiasa memberikan pengarahan. Disamping itu, yang lebih parah lagi, kadang kaidah penulisan  Bahasa Indonesia yang baik dan benar pun masih jauh dari harapan.

Tanpa disadari, kadang agar tulisan yang tersaji enak dibaca oleh masyarakat – pedoman mengenai cara menulis yang baik dan benar menurut kaidah Bahasa Indonesia pun masih sering diloncati. Sebab ada istilah yang menyebutkan “Bahasa adalah Kunci Komunikasi” sehingga tak jarang kalau dalam penulisan, ada media cetak yang berupaya menghasilkan tulisan yang lebih bersifat komunikatif. Ini tak lain dan bukan dalam rangka menyajikan bacaan / tulisan menjadi enak dibaca.

Bagaimana kaitannya antara kualitas tulisan dengan design lay out dari sebuah media cetak ? – seperti misalnya untuk jenis media majalah maupun tabloid ? – Untuk sebuah media cetak seperti majalah maupun Tabloid ;  design lay out dan tulisan sebenarnya sama-sama memiliki nilai yang sangat penting agar bisa diterima dengan baik di pasar. Apalagi untuk jenis majalah yang bisa digunakan sebagai dokumentasi serta dapat disimpan dalam waktu lama. Tapi, dari berbagai narasumber (selaku pemerhati dan pembaca media cetak) yang memiliki latar belakang berbeda satu dengan lainnya, ternyata mereka memiliki berbagai argumentasi / alasan yang beraneka ragam dalam menilai tulisan maupun design lay out dari sebuah media cetak.

Sebagai misal pendapat dari orang yang kurang memahami tentang design lay out – rupanya bagi mereka, sebuah media cetak harus menyajikan sebuah informasi yang benar-benar memiliki manfaat bagi pembacanya. Apakah manfaat tersebut  hanya sekedar pengetahuan umum atau dapat juga berbentuk informasi yang berguna sebagai panduan dalam menjalani rutinitas yang dijalani. Setidaknya, apa yang dibaca bisa memberikan masukan ide dan pemahaman baru.Perihal design lay out-nya, bagi mereka ; asalkan gambar dan peletakannya proposional serta memiliki korelasi dengan isi tulisan, hal tersebut masihlah  dianggap wajar.

Beda halnya bagi narasumber yang memahami tentang design lay out cetakan. Disamping memperhatikan isi tulisan, mereka sangat concern terhadap kualitas design lay out dari sebuah majalah maupun tabloid. Ada yang bilang, “penampilan merupakan kesan pertama” tutur salah seorang narasumber. Oleh sebab itu, bila ada penerbit yang menganggap informasi yang dibuat telah ditulis dengan baik dan enak dibaca, sebetulnya belumlah lengkap jika tanpa didukung kualitas design lay out yang menarik. Apalagi tak bisa dipungkiri kalau kita sebagai pembaca kadang memiliki titik jenuh dan membutuhkan visualisasi baru yang dapat me-refresh pikiran sekaligus memberikan bukti informasi dalam bentuk gambar / foto. Toh, informasi itu bukan sekedar tulisan tapi bisa berbentuk gambar.

Nah, sekarang pilihan ada di tangan anda, jika anda menjadi pengusaha media cetak? Apakah lebih memilih media cetak yang menyajikan tulisan yang berbobot dan enak dibaca semata ? atau Anda lebih mengedepankan visual dari  design lay outnya saja ? Atau kedua-duanya yang harus saling mendukung ? Toh, anda yang mempunyai keputusan ; berapa banyak uang anda dibelanjakan untuk membeli media cetak tertentu. Sementara itu, bagi  kalangan penerbitnya sendiri - apakah  mereka mau lebih bersifat kreatif untuk terus memperbaiki produknya sehingga pembaca makin merasa puas.

Dilihat dari sisi Price (Harga), dalam hal ini penentuannya tak bisa sembarangan. Sebab, setelah harga pokok produksi diketahui, maka si penerbit harus menentukan berapa persen margin keuntungan yang akan diambil. Sebab, memasarkan media cetak bukan sekedar menjual kertas – tapi juga menghargai hasil kerja dari informasi yang telah disajikan oleh para awak redaksi. Apalagi menghimpun informasi itu membutuhkan waktu dan perjuangan yang tak ringan.

Bagi media cetak komersial, sebelum menentukan harga, biasanya mereka harus terlebih dahulu mengetahui berapa persen diskon yang akan diberikan ke para agen penjualan. Dan, untuk lebih jelas lagi lihat gambar Proses Distribusi Penjualan Koran, Majalah, dan Tabloid. Satu hal yang perlu diperhatikan oleh media cetak baru dalam memasarkan produknya adalah ; mereka harus berhadapan dengan banyak media cetak yang telah dilempar ke pasar. Terkadang untuk masuk ke toko buku maupun agen penjual, si penerbit harus rela memberikan diskon besar sebesar 40%-50%.

Menurut berbagai sumber, baik dari kalangan praktisi maupun pengamat – ternyata sangat diakui bahwa menjalani bisnis media cetak jenis Koran Harian merupakan bisnis yang paling kompleks dan memiliki kesulitan tinggi. Mulai dari proses pencarian berita, produksi, pendistribusian, sampai dengan pemasaran. Dan, boleh dibilang, orang yang benar-benar bermodal besarlah yang berani terjun membuat Koran (apalagi di jaman sekarang ini).Sebab membangun pasar dan pembaca tak semudah yang dibayangkan.

Beberapa hal yang diperlukan menilai kualitas produk Majalah, Koran, dan Tabloid

1. Isi informasi yang disajikan, harus memiliki beberapa kriteria;

- Mengandung asas manfaat.
- Menyajikan informasi yang detail dan komprehensif
- Memiliki akurasi data yang reliable.
- Menghadirkan bebragai narasumber yang memiliki relevansi dengan materi yang ditulis.
- Memiliki prinsip keseimbangan dalam pemberitaan.
- Informasi yang diberikan bukan sekadar berita, tapi dapat juga dalam bentuk informasi yang bisa digunakan sebagai panduan bagi rutinitas pembacanya.

2. Memiliki desain lay out yang menarik, sederhana, dan eye catching.
3. Menyajikan informasi yang terstruktur dan mendalam untuk kupasan informasinya.
4. Menghadirkan tulisan yang enak dibaca dan mudah dipahami oleh kalangan pembacanya.

5. Menyajikan aneka rubrik ringan yang membuat pembaca lebih enjoy.

Sbr : Realitas Indonesia


Periklanan (advertising) adalah bentuk- bentuk komunikasi atau presentasi non pribadi produk atau perusahaan yang di kendalikan oleh produsen untuk berkomunikasi dengan pelanggan. 

Pada saat ini iklan memang menjadi alat komunikasi yang penting bagi produsen atau perusahaan untuk dapat memperkenalkan produknya agar dapat di kenal oleh masyarakat. Secara umum iklan memiliki fungsi dan tujuan sebagai berikut :

Memberikan informasi
Iklan di gunakan oleh produsen atau perusahaan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai produk perusahaan. Informasi – informasi tersebut dapat berupa menjelaskan mengenai kegunaan, kemampuan, cara kerja, keunggulan, kualitas, serta harga produk. Informasi mengenai produk sangat di perlukan apalagi terhadap suatu produk yang baru di pasarkan. Hal ini di lakukan agar konsumen mengetahui bahwa ada produk baru. Tentunya hal tersebut juga dapat membantu bagi produsen atau perusahaan dalam membangun citra produk.

Membujuk
Bentuk periklanan ini bersifat membujuk masyarakat untuk melakukan pembelian terhadap produk atau merek perusahaan dan kemudian melakukan pembelian ulang. Tujuannya adalah menciptakan permintaan terhadap produk atau merek tersebut. Hal ini tentu penting bagi produk pada masa persaingan. Dengan berusaha untuk meyakinkan akan keunggulan produk atau merek perusahaan terhadap produk pesaing dan di harapkan dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap produk atau merek perusahaan sehingga dapat membujuk masyarakat untuk segera melakukan pembelian serta membujuk konsumen pesaing untuk berpindah ke merek perusahaan.

Mengingatkan
Yaitu iklan yang bertujuan mengingatkan kembali kepada masyarakat terhadap produk atau merek perusahaan. Ketika masyarakat membutuhkan produk atau merek tertentu, maka mereka akan mengingat produk atau merek perusahaan untuk memenuhi kebutuhannya sekarang dan di masa yang akan datang. Periklanan ini sangat bermanfaat bagi produk yang berada pada tahap kedewasaan. Selain itu, bentuk periklanan ini juga berusaha untuk memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa pilihannya tepat.

Memberikan Nilai Tambah
Dengan iklan yang efektif dapat memberikan nilai tambah terhadap produk atau merek tertentu sehingga produk atau merek tersebut dapat dipersepsikan lebih mewah, lebih modern, lebih fleksible, lebih bergaya dan lebih bergengsi. Sehingga secara keseluruhannya produk tersebut dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen jika di bandingkan dengan produk pesaing.

Mendukung Usaha Promosi Lainnya
Iklan juga dapat di gunakan untuk membantu meningkatkan komunikasi produk dalam bentuk sales promotion serta membantu pemasaran produk dalam bentuk komunikasi promosi yang lainnya.
Dari penjabaran mengenai fungsi dan manfaat iklan secara umum dapat di ketahui bahwa iklan memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan dalam memasarkan produk barunnya agar dapat di kenal oleh masyarakat. Dengan menggunakan media iklan, memberikan informasi kepada masyarakat dapat lebih efektif dan dengan biaya yang relative murah.


Tujuan akhir dari periklanan adalah menciptakan mega brand. Tetapi bagi kebanyakan produsen atau perusahaan yang produknya telah menjadi mega brand, mereka menurunkan kualitas produknya sedikit demi sedikit. Akibatnya konsumen akan beralih ke produk lain. Sehingga penting bagi produsen untuk tetap mempertahankan atau meningkatkan kualitas produknya dan terus berinovasi dengan terus menciptakan produk yang sesuai dengan harapan konsumen , dapat pula dilakukan dengan cara membuat tampilan produk se-unik mungkin. Sehingga menjadi suatu ciri khas dari produk dan akan selalu di ingat oleh masyarakat.

Caraka Media kembali dipercaya oleh Makostrad untuk pengerjaan konsep Majalah Dharmaputra yang rencananya akan terbit pada bulan februari dan akan terus berkelanjutan. Kemudian tujuan dari dibuatnya Majalah Dharmaputra itu sendiri adalah sebagai media komunikasi dan informasi bagi prajurit Kostrad agar lebih mengenal lingkungan dan tahu tentang perkembangan situasi yang ada ditengah masyarakat. Selain itu juga diharapkan Kostrad dapat semakin dikenal masyarakat luas.

Bicara tentang komunikasi massa artinya bicara tentang media massa. Singkatnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa. Konsep “media massa” secara sederhana dapat disebut sebagai sarana komunikasi yang ditujukan secara luas, dan dapat menjangkau hampir semua orang yang berada di wilayah tertentu atau lebih luas lagi. Media massa juga dapat merujuk kepada media yang sudah akrab dalam kehidupan masyarakat semacam surat kabar, majalah, film, radio, televisi, dan rekaman musik.

Media massa juga memiliki peranan yang signifikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Denis McQuail (2000: 4) mengatakan bahwa dalam ranah politik, media massa mampu berperan sebagai elemen yang penting guna menciptakan tatanan masyarakat yang demokratis. Media massa berperan sebagai arena atau ruang debat dan penyebarluasan berbagai macam informasi maupun opini yang berguna bagi kehidupan masyarakat itu sendiri. Media massa juga kini dilihat sebagai salah satu kekuatan yang memiliki fungsi legitimasi di dalam dunia politik. Oleh karenanya jangan heran jika kini banyak politisi berusaha menyebarkan pengaruhnya melalui kekuatan media massa.

Dari sudut pandang ekonomi, media massa dilihat sebagai institusi ekonomi yang semakin maju. Media massa telah berkembang menjadi industri: industri media, industri komunikasi massa. Komunikasi massa telah berubah menjadi industri yang menjanjikan.

Dan kini, makin banyak aspek kehidupan manusia yang dipengaruhi (bahkan ditentukan) oleh kekuatan media massa. Isu demokrasi, isu sosial-budaya, politik internasional, dan lain sebagainya, hampir keseluruhannya dipengaruhi oleh peranan media massa. Ternyata, komunikasi massa yang pada mulanya hanyalah suatu proses penyampaian pesan secara luas kepada publik, secara massif, baik dalam bentuk informasi, opini, cerita maupun hiburan, memiliki dampak bagi kehidupan manusia yang lebih dari yang dibayangkan sebelumnya.

Bagaimana jalannya praktek komunikasi massa di suatu negara atau wilayah tertentu pada dasarnya akan dipengaruhi oleh bagaimana tatanan masyarakat di mana media massa tersebut berada. Relasi antara media massa dan tatanan masyarakat itu sendiri berbeda antar wilayah dan waktu tertentu. Berbagai teori dan riset komunikasi massa pada nantinya akan berbeda bergantung kepada konteks dan dinamika di mana komunikasi massa tersebut berlangsung.

Berger dan Chaffee (1987: 17) mengatakan bahwa komunikasi massa adalah ilmu yang berupaya memahami produksi, proses, dan efek dari sistem simbol dan sinyal dengan pengembangan teori, dengan melakukan generalisasi, dan menjelaskan fenomena yang terkait dengan produksi, proses, dan efek komunikasi massa itu sendiri. Intinya, komunikasi massa berupaya menjelaskan praktek produksi, proses, serta efek komunikasi massa, serta berbagai dinamikanya yang berlaku di dalam masyarakat.


Jadi, mempelajari komunikasi massa artinya kita mencoba mencari penjelasan tentang bagaimana praktek media massa serta hubungannya dengan kehidupan masyarakat. Bagaimana proses produksi pesan media massa, bagaimana proses transmisi pesan dari media massa kepada publik secara luas, serta bagaimana konsekuensi dari pesan yang ditransmisikan dalam praktek komunikasi massa tersebut.

(Yearry Panji S)